Apa yang menyebabkan gigi goyah pada lansia?
Pertumbuhan dan kesehatan gigi ikut berpengaruh seiring pertumbuhan usia. Biasanya, semakin tua seseorang akan semakin mudah berlubang dan tulang yang ada disekitar gigi mengalami penyusutan. Akibatnya, banyak orang tua yang mengalami masalah di gigi dan mulut seperti bau mulut, nyeri di rahang karena gigi berlubang dan gigi goyang.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang turut meningkatkan risiko gigi goyang seperti kebersihan gigi yang buruk (terbentuknya karang gigi yang banyak hingga didalam gusi), memiliki riwayat diabetes, serta Trauma kepala, seperti saat kecelakaan bermotor, juga bisa menyebabkan gigi goyang.
Khususnya pada orang yang sudah berusia lanjut, gigi mereka bisa goyang sendiri tanpa ada pemicunya. Hal ini disebabkan oleh penuaan alami yang membuat tulang dan jaringan di sekitar gigi mengalami penipisan terus menerus. Akibatnya, sokongan tulang tidak cukup kuat lagi sehingga gigi terlepas sendiri atau harus dicabut.
Tips merawat gigi yang tersisa saat sudah tua
Perawatan gigi lansia umumnya sama saja dengan perawatan gigi orang dewasa dan anak-anak.
- Sikat gigi 2 kali dalam sehari dan rutin kontrol ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali. Penggunaan benang gigi sangat dianjurkan untuk membersihkan daerah sela-sela gigi untuk mengurangi risiko gigi berlubang dan penumpukan plak.
- Menggunakan obat kumur antiseptik juga sangat disarankan untuk mengurangi risiko radang gusi dan gigi berlubang. Namun, gunakan obat kumur yang bebas alkohol untuk mencegah mulut kering.
- Orang lanjut usia pun tetap harus menjaga pola makan yang baik demi menjaga kesehatan gigi dan mulutnya. Perbanyak makanan berserat dan hindari makanan manis yang dapat merusak gigi. Perbanyak juga minum air putih untuk menjaga kebugaran tubuh dan meningkatkan produksi air liur untuk menjaga kesehatan mulut.